Kamis, 02 Juli 2015

Budaya Organisasi Kuat dan Lemah

PENDAHULUAN
BUDAYA ORGANISASI KUAT DAN LEMAH

A.    Latar Belakang
Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut.
Budaya organisasi ini dapat membuat suatu organisasi menjadi terkenal dan bertahan lama. Yang jadi masalah tidak semua budaya organisasi dapat menjadi pendukung organisasi itu. Ada budaya organisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Maksudnya tidak dapat menyocokkan diri dengan lingkungannya, dan lebih ditakutkan lagi organisasi itu tidak mau menyesuaikan budaya nya dengan perkembangan zaman karena dia merasa paling benar.
Dalam keadaan inilah anggota tidak akan mendapatkan kepuasan kerja. Memang banyak faktor lain yang menyebabkan anggota tidak memperoleh kepuasan kerja, tapi faktor budaya organisasi merupakan faktor yang utama.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan Budaya Organisasi ?
2.      Apa yang dimaksud Budaya organisasi Kuat dan Lemah ?
3.      Apa perbandingan Budaya organisasi Kuat dan lemah ?
4.      Apa yang dimaksud Struktur Budaya Organisasi ?

C.    Tujuan
Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami bagaimana Budaya Organisasi Kuat dan Lemah di dalam suatu perusahaan.

PEMBAHASAN
BUDAYA ORGANISASI KUAT DAN LEMAH

A.    Pengertian Budaya Organisasi
Budaya merupakan suatu istilah deskriptif yang dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai berkehidupan bersama, sedangkan organisasi adalah suatu system perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Stephen P Robbins, budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi. Budaya organisasi mengacu pada suatu system makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain atau merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi itu.
Budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk mempertinggi komitmen organisasi dan meningkatkan eksistensi perilaku karyawan. Tetapi perlu diwaspadai juga aspek-aspek budaya organisasi yang berpotensi disfungsional terutama aspek yang besar terhadap keefektifan sebuah organisasi. Setiap organisasi mempunyai karakteristik masing-masing dengan kata lain, masing-masing organisasi mempunyai karakteristik yang berbeda yang dianut oleh semua anggotanya.
Budaya organisasi adalah nilai inti yang disepakati bersama oleh para anggota sehingga nilai inti tersebut dihargai oleh semua anggota organisasi. Budaya organisasi ini diturunkan dari para pendiri organisasi dan diteruskan oleh para penerusnya serta dipertahankan oleh seluruh anggota organisasi, misalnya sebuah perusahaan terkenal dengan kecepatan pelayanan dan paling berani mengambil resiko, karakter tersebut dipertahankan oleh seluruh anggoota organisasi sehingga secara terus  menerus tercipta dan berkembang serta dimodifikasi sehingga dapat menuntun seluruh anggota organisasi.

B.     Budaya Kuat Vs Budaya Lemah
Menurut Robbins (2003) budaya kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan dan lebih langsung terkait dengan pengurangan tingkat keluar masuknya karyawan. Dalam budaya kuat, nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas. Budaya kuat akan mempuyai pengaruh yang besar pada perilaku anggota-anggotanya karena tingginya tingkat kebersamaan dan intensitas akan menciptakan iklim internal atas pengendalian perilaku yang tinggi. Thompson, Strickland dan Gamble (2010) yang dikutip oleh Febriana, (2012) menyebutkan Tiga faktor yang mendorong terbentuknya budaya kuat didalam perusahan, yaitu :
1.      Seorang pendiri atau pemimpin yang kuat yang menetapkan nilai-nilai, prinsip, dan praktek yang konsisten serta mengingat kebutuhan pelanggan, kondisi persaingan, dan kebutuhan strategis.
2.      Sebuah komitmen perusahan yang tulus untuk menjalankan usaha sesuai dengan tradisi-tradisi yang dibentuk, sehingga menciptakan lingkungan internal yang mendukung pengambilan keputusan dan strategi berdasarkan norma-norma budaya.
3.      Perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan pelanggan, karyawan dan pemegang saham. Begitupula sebaliknya, kurangnya prinsip bersama yang konsisten didalam perusahaan, tentunya akan menjadikan budaya menjadi lemah, hal ini biasanya disebabkan oleh perbedaan nilai-nilai dan pandangan antara CEO dan anggota perusahaan yang lain tentang bagimana bisnis perusahaan seharusnya dilakukan, Thompson, Strickland dan Gamble, 2010). yang dikutip Febriana (2012).
Sebuah organisasi tidak hanya membutuhkan budaya yang kuat, namun juga membutuhkan budaya yang sehat. Budaya kuat mempunyai dampak positif ataupun negatif. Jika budaya kuat namun tidak sehat atau beracun (toxic) maka budaya akan membawa bencana. Tetapi jika budayanya sehat (healthy) maka budaya akan membawa kesejahteraan (Tjahjono, 2010).
Sebaliknya organisasi yang berbudaya lemah, nilai-nilai yang dianut tidak begitu kuat sehingga jatidiri organisasi tidak begitu menonjol dan kemungkinan besar nilai-nilai yang dianut pun berubah setiap pergantian pimpinan atau sesuai dengan kebijakan pimpinan yang baru. Karakteristik khas dari sebuah budaya perusahaan yang tidak sehat adalah memiliki ciri-ciri budaya kontraproduktif yang berdampak buruk pada iklim kerja dan kinerja. Empat sifat khusus berikut terdapat pada budaya yang tidak sehat Thompson, Strickland dan Gamble, (2010) yang dikutip Febriana (2012) adalah :
1.      Lingkungan internal yang sangat politis di mana banyak terjadi masalah yang diselesaikan dengan pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan individu atau kelompok yang memiliki kekuatan politik yang paling kuat.
2.      Terjadi permusuhan dan kewaspadaan terhadap orang yang memperjuangkan cara-cara baru dalam melalukan tindakan didalam perusahaan.
3.      Adanya pola pikir didalam perusahaan yang menolak untuk mencari dan mengikuti perkembangan yang terjadi diluar perusahaan terhadap cara-cara praktek bisnis terbaik, pendekatan manajerial baru dan ide-ide inovatif.
4.      ketidakpedulian terhadap standar etika yang tinggi dan terlalu bersemangat mengejar kekayaan dan status dibagian eksekutif kunci.
Ciri-ciri Budaya Organisasi Kuat adalah sebagai berikut:
  1. Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi.
  2. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif.
  3. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan.
  4. Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan.
  5. Dijumpai banyak ritual, mulai dari ritual sederhana hingga yang mewah.
  6. Memiliki jaringan kultural yang menampung cerita-cerita kehebatan para pahlawan.
Ciri-ciri Budaya Organisasi Lemah adalah sebagai berikut:
  1. Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain.
  2. Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi.
  3. Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri.
Langkah-Langkah Kegiatan Untuk Memperkuat Budaya Organisasi
1.      Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2.      Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3.      Memberikan contoh atau teladan
4.      Membuat acara-acara rutinitas
5.      Memberikan penilaian dan penghargaan
6.      Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7.      Koordinasi dan control
C.    Perbandingan antara Budaya Kuat dan Budaya Lemah di dalam Organisasi
Adapun beberapa perbandingan budaya kuat dan budaya lemah didalam organisasi sebagai berikut :
1.      Budaya organisasi yang kuat
·         Budaya yang menanamkan nilai-nilai utama secara kokoh dan diterima secara luas dikalangan para karyawan serta setiap orang yang bekerja di dalam suatu perusahaan atau organisasi dan memiliki pengaruh yang lebi besar terhadap perilakunya.
·         Nilai-nilai bias diterima secara luas.
·         Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada para karyawan mengenai apa yang dipandang berharga dan penting.
·         Para karyawan sangat mengidentikkan jati diri mereka dengan budaya rganisasi.
·         Terdapat kaitan yang erat diantara penerimaan nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi.
2.      Budaya Organisasi yang Lemah
·         Budaya yang tidak menanmkan nilai-nilaiutama secara kokoh dan tidak bias diterima secara luas dikalangan para karyawan serta setiap orang yang bekerja di dalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga tidak memiliki pengaruh yang lebih terhadap perilakunya.
·         Nilai-nilai hanya dianut oleh segolongan orang saja didalam organisasi, biasanya kalangan manajemen puncak.
·         Para karyawan tidak begitu peduli dengan identitas budaya organisasi mereka.
·         Tidak ada kaitan yang kuat diantara perilaku para anggota organisasi.

D.    Hubungan Struktur dan Budaya Organisasi

Organisasi dan variable- variable oranisasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, karena variable- variable organisasi merupakan unsur- unsur pembentuk sebuah organisasi. Organisasi tidak akan terbentuk tanpa variable- variable organisasi. Dalam hal ini ada du avariabel yang berhubungan yaitu struktur dan budaya organisasi. Organisasi yang baik tentu memiliki stuktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik tentu akan menciptaka keteraturan yang kemudian membentuk perilaku organisasi yang baik. Perilaku organisasi tentu dipengruhi oleh budaya organisasi. Budaya organisasi yang baik tentu menciptakan perilaku organisasi yang baikpula. Kemudian untuk mengikuti perkembangan zaman tentu organisasi harus melakukan perubahan. Jadi struktur dan budaya organisasi adalah mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dan saling melengkapi yang dib ant oleh adanya perilaku dan perubahan.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Adapun Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
§  Strategi organisasi pencapaian tujuan.
§  Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
§  Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
§  Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.














PENUTUP
BUDAYA ORGANISASI KUAT DAN LEMAH

Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, pada bab ini dapat dikemukakan beberapa pokok kesimpulan sebagai berikut:
1.      Budaya perusahaan tidak muncul dengan sendirinya di kalangan anggota organisasi, tetapi perlu dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya perusahaan adalah sekumpulan nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki bersama, oleh semua anggota organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2.      Budaya perusahaan sangat penting peranannya dalam mendukungterciptanya suatu organisasi atau perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik, budaya perusahaan dapat berperan dalam menciptakan jati diri, mengembangkan keikutsertaan pribadi dengan perusahaan dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi karyawan.
3.      Budaya kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan dan lebih langsung terkait dengan pengurangan tingkat keluar masuknya karyawan. Sebaliknya organisasi yang berbudaya lemah, nilai-nilai yang dianut tidak begitu kuat sehingga jatidiri organisasi tidak begitu menonjol dan kemungkinan besar nilai-nilai yang dianut pun berubah setiap pergantian pimpinan atau sesuai dengan kebijakan pimpinan yang baru.










DAFTAR PUSTAKA

Dr. Edy Sutrisno, MSi, Budaya Organisasi, Kencana Prenadda Media Group, 2010
Wirawan, Bdaya dan Iklim Organisasi, Teori Aplikasi dan Penelitian, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2007


3 komentar:

  1. Tidak dipungkiri kalau Indonesia jadi negara dgn bermacam macam suku & kekayaan adat juga budayanya sejak dahulu. Maka dari itu, kita sebagai warga Indonesia patut berbangga dan terus mencintai tanah air tercinta ini. Dan ingat satu hal "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.

    cara mengobati vertigo | pengobatan kanker serviks | obat gula darah tinggi | obat nyeri otot dan sendi

    BalasHapus
  2. pengetahuan ekonomi yang sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
    Find your way around 서산 출장마사지 the casino, find where everything is located with Mapyro® 하남 출장안마 interactive 경주 출장마사지 driving directions, and 대전광역 출장마사지 provide road conditions to safely 부천 출장마사지 and safely

    BalasHapus